#tantanganmenulisgurusiana90hari#Harike-15# Takdir#

Jika Takdir Berkata

Hari ini minggu 16 Februari 2020, kami menerima informasi yang dikirim lewat Washap yang mengabarkan kalau salah satu siswa kami mengalami musibah hilang tertelan ganasnya gelombang laut selatan pantai Nusakambangan. Terkejut luar biasa, berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikiran “koq bisa mereka main sampai kesana? “ Kata seorang guru. “tempat itukan cukup jauh, mereka harus menyeberang menyewa sebuah perahu “ kata guru lainnya . Perahu yang kami sering menyebutnya perahu compengan memang disediakan dipingir pantau untuk mengantar para pelancong atau wisatawan yang ingin menyeberang sampai ke Pasir putih pulau nusakambangan.

Sebetulnya tempat ini bukan diperuntukkan wisata yang ingin berenang karena tingginya ombak dan ganasnnya gombak yang menerjang tinggi maka tidak diijinkan berenang atau mandi dipinggir pantai. Kadang larangan ini tetap dilanggar karena daya tarik pantai yang indah, deburan ombang tinggi seakan memanggil untuk menguji andrenalin para pelancong menatang maut, apa lagi anak-anak muda yang belum memiliki pikiran panjang, hanya berpikir sesaat “asiik jika mampu menahlukan ombaknya. “

Tiba-tiba seorang guru berkata “apapun yang terjadi semua sudah menjadi Takdir , ketetapan dari Allah karena tak ada satupun kejadian yang lolos dari takdir Allah” kami semua mengangguk setuju. Ya Takdir atau ketetapan yang sudah Allah tentukan.

Takdir dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti Ketetapan atau ketentuan Tuhan , sedangkan arti takdir (Qodar) dalam agama islam berarti ketentuan suatu peristiwa yang terjadi sudah tertulis sebagai ketetapan Allah atas makhluk-Nya.

Takdir berdasarkan firman Allah dalam al quran seperti yang tertuang berikut ini, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi, dan tidak pula pada diri kalian sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (lauh al Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah,” (QS.Al-Hadid(57):22)

Jika menganalisa hal tersebut bahwa apapun dalam hidup kita ini sudah Allah tetapkan bagi umatnya, sebagai manusia bertawakal wajib bagi kita mengimami dan meyakininya. Hidup tak semuannya sesuai dengan apa yang kita inginkan, gampang, mudah, kaya, bahagia, senang ya pokoknya sesuai maunnya kita. Tidak mungkinkan ? makhluk mengatur Sang Pencipta.

Ketetapan yang Allah tetapkan buat kita pastilah punya kebaikan bagi umatnya yang tak mampu di pahami karena lemahnya akal dan ilmu yang kita miliki. Seperti juga takdir kematian tadi, saat diusia masih sangat muda ia harus kembali pada Allah, adakah kita pahami kebaikan apa ada dibalik rahasia musibah itu, mungkin allah tak ingin semakin banyak dosa yang ia buat karena Allah menjanjikan surga untuknya wallahua’klam tak ada yang tahu.

Masih ingatkah tentang kisah perjalanan Nabi Musa dan suadaranya nabi Harun, berapa banyak peristiwa yang tak dipahami Musa dibalik sebuah peristiwa. Dibunuhnya seorang anak kecil oleh nabi Harun yang membuat Nabu Musa marah, ternyata Allah telah memberikan ilmu pemahaman pada Nabi harun akan masa depan yang terjadi dengan anak tersebut yang akan mencelakan iman kedua orang tuannya, dengan perintah Allah pada nabi Harun untuk membunuh anak tersebut. Apakah kita mampu memahaminnya sebelum hal ini terjadi? Tidak bukan. Rahasia Allah akan takdir itu luar biasa hanya Allah yang mampu memahanminnya. Wallahu”aklam.