Nyimas Sitihartati

Nyimas sitihartati Lahir di Pagar Alam Sumatera Selatan Berprofesi Pendidik di SMPN 3 Cilacap Dua tahun terakhir telah menghasilkan 10 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nasehat Semangkuk Sup
#tantanganMenulis90hari#gurusiana#nasehat semangkuk sup# hari ke-17

Nasehat Semangkuk Sup

#tantangan menulis 90 hari gurusiana# hari ke -17# Nasehat semangkuk Sop#

Nasehat Semangkuk Sop

Matahari mulai meninggi ,tiupan angin membawa aroma melati yang ada dihalaman. Terlihat Pak Edi sedang berlari kecil sambil mengoyangkan satu dua kali lengannya, keringat mulai mengucur dikening. Kegiatan pagi yang dilakukan Pak edi secara rutin sebelum sarapan pagi. Diusia yang sudah mendekati kepala enam ia merasa kesehatan harus menjadi perioritas utama, Invertasi utama laki –laki seusiannya adalah Kesehatan, tak lagi penting jabatan dan harta. Pak edi ingin menikmati masa tuannya dengan bahagia.

“Ayah, sarapan dulu” terdengar teriakan dari dapur. Dengan wajah sumringah edi tersenyum, suara bu Sekar wanita yang telah mendampinginnya hampir 30 tahun ini, wanita yang tetap terlihat cantik walau garis – garis kematangan telah tampak diwajahnya.

“ iya bun, sebentar “ jawab Pak Eko, sambil bergegas melangkakan kakinya kearah dapur.

“ ayah,ini ibu sudah siapkan makanan kesukaan ayah, Sup Iga” Terang Bu sekar dengan penuh cinta, Ia paham sekali suaminnya sangat menyukai sup iga, udara sejuk pagi sepertinya cocok jika dihangatkan dengan menyantap semangkuk sup iga. Bau harum iga sapi dengan balutan rempah – rempah menyeruak, kepulan asap hangat kuah tercium sampai kehidung Pak Edi. Tidak seperti biasanya Pak Edi menyambut penuh semangat dan atusias untuk segera menyantap masakan istri tercinta, apa lagi ini makanan kesukaan Pak Edi Sup Iga.

“ Bu, coba duduk disini “ pinta Pak Edi keistrinya.

Dengan wajah penuh tanda tanya, bu sekar bergeser duduk disebelah suaminnya, posisi yang dikehendaki Pak Edi , tidak seperti biasannya, suaminnya itu akan langsung menyantap makanan kegemarannya dengan lahap.

“Bunda ingat berapa usia kita saat ini” tanya pak edi membuka percakapan mereka.

“ iya , ingatlah yah, usia ibu 54 tahun dan Ayah 59 tahun, usia kita terpaut 5 tahun jawab bu sekar dengan wajah tetap penuh senyum. Ditatapnya lekat wajah suami tercinta, tumben suaminnya bertanya soal usia, bu sekar belum memahami kemana arah pembicaraan suaminnya.

“ berarti kita tidak muda lagi ya bu” jawab pak Edi singkat

“ iya pasti itu yah”

“sebetulnya ayah mau ngomong apa ya ? “ tanya bu Sekar binggung.

“ Bu, diusia kita saat ini makan dengan berbagai jenis makanan enak sudah mulai harus kita hindari, mengapa ? karena diusia saat ini kita hanya butuh makan sebagai energi agar kita mampu bekerja, istilahnnya menegakkan tulang buhul” Pak edi mulai membuka penjelasannya.

Sampai disini Bu sekar mulai memahami kemana arah bicara suaminnya, ia paham sekali Pak Edi termasuk orang yang sangat menjaga kesehatan. Bu sekar ingat pesan yang sering diucapkan “ bahwa hidup kita saat ini tinggal untuk ibadah, sudah tak ada lagi tujuan hanya untuk kesenangan hidup semata.”

Ternyata makan yang selama ini menjadi kesukaan suaminnya itupun harus mulai ia tinggalkan. Bu sekar ingat pada Sup iga yang ia sajikan. Suaminya benar tak seharusnnya lagi mereka yang meranjak senjah ini masih disuguhkan dengan makan – makan yang sangat menarik dan nikmat. Satu mangkuk sup iga dengan daging khas dalam serta iga pilihan jelas dibuat dengan harga yang tidak murah. Belum lagi kadungan kolestrol yang dimilikinya.

Menu sup iga akan jauh lebih baik jika diganti dengan menu roti bakar atau pisang rebus, sementara sisa uang untuk beli iga bisa dibelikan makanan lain yang dibagikan ketetangga yang kurang mampu. Bu sekar tertunduk haru matanya mulai berkaca, Rangkulan penuh sayang membuat bu Sekar makin merasa hanyut, laki – laki yang disampingnnya memang suami terhebat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post